Proses osmosis melalui membran semipermeabel pertama kali diamati pada tahun 1748 oleh Jean Antoine Nollet. Dalam proses osmosis normal, molekul pelarut bergerak secara alami dari larutan berkonsentrasi rendah
(encer) melewati membran semipermeabel menuju larutan berkonsentrasi lebih tinggi (pekat). Hal ini bertujuan agar konsentrasi kedua larutan sama besar. Pergerakan ini menyebabkan terjadinya tekanan osmotik. Reverse osmosis dilakukan dengan memberikan tekanan eksternal yang lebih besar daripada tekanan osmosis untuk membalik proses ini. Efisiensi reverse osmosis bergantung pada konsentrasi zat terlarut, tekanan, dan laju fluks air. Reverse osmosis diterapkan pada proses pemurnian air minum dari air laut, menghilangkan kandungan garam-garam dan zat lainnya dari molekul air.
Membran yang digunakan untuk reverse osmosis memiliki lapisan padat dalam matriks polimer. Membran ini dirancang untuk memungkinkan molekul air mengalir melewati lapisan padat ini, dan menahan molekul zat terlarut seperti ion logam. Ukuran pori membran dapat bervariasi dari 0,1 nanometer hingga 5.000 nanometer tergantung pada jenis saringan.
Skema sistem reverse osmosis (desalinasi) mengunakan penukar tekanan: 1. air laut masuk, 2. aliran air segar, 3. konsentrasi aliran, 4. aliran air laut, 5. konsentrat, A. tekanan aliran pompa tinggi, B. sirkulasi pompa, C. unit osmosis dengan membran, D. tekanan penukar.
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Reverse_osmosis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar